Di awal tahun 2013 beberapa teman kantor ngajakin liburan bareng, awalnya saya mengusulkan ke Medan namun apa daya saya kalah suara dan akhirnya kami malah memutuskan mengunjungi negeri gajah putih. hmmm ya sudahlah ya saya ikut suara terbanyak saja lagian belom pernah kesana juga :). Perjalanan kali ini agak berbeda dengan perjalanan saya terdahulu. Kami banyak menggunakan jasa travel dan karena keterbatasan waktu kami berempat tidak terlalu melakukan perencanaan secara matang dan terstruktur (ceilah).. but here we go..
Saat itu kami berempat kebetulan berdomisili di Batam, jadi kita ambil rute pesawat Singapore langsung ke Phuket (low budget airlines of course). Kesan pertama sewaktu tiba disana adalah kabel listrik dan telepon yang semrawut disepanjang jalan dengan ketinggian yang dapat dijangkau oleh tangan manusia. Saya sempat bertanya ke guide kami, apakah penduduk setempat tidak takut terjadi konsleting dan kebakaran jika sewaktu waktu ada petir menyambar atau apalah dan beliau dengan entengnya menjawab ituh aman kok (feeling mehh).
Day -1-
Kami dijemput mobil travel yang telah dipesan salah satu teman saya setiba di bandara, sempat mampir buat makan Tom Yam asli thailand dulu diperjalanan dan langsung menuju ke Wat Chalong yang jaraknya sekitar 8 km dari pusat kota phuket. Wat Chalong adalah salah satu Kuil untuk agama Budha di Phuket. Ada beberapa kuil yang tersebar di kompleks ini, namun sebagai wisatawan kita hanya diperkenankan berfoto diluar kuil, tapi cukup okelah lah karena bangunannya thailand banget (ya iyalah kan di Thailand). Selepas dari Wat Chalong kami diajak menuju gems galerry yang merupakan galeri serta museum batu terbesar di Phuket. Saat postingan ini saya tulis, batu cincin merupakan bentuk kekinian yang menjangkiti sebagian besar masyarakat indonesia. Museumnya sangat interaktif dengan diorama bagaimana batu batu indah itu ditemukan, tahap eksplorasi dan pengolahan menjadi perhiasan perhiasan cantik. Di galery tersebut juga terdapat para pengrajin batu dengan teknologi yang modern maupun tradisional. Hasil hasil karya mereka juga langsung dapat dibeli pastinya dengan harga yang bervariatif (dari sangat mahal sampai ke murah).
Full team - Wat Chalong |
With our lovely guide |
Sebenarnya kami tidak mempunyai acara yang strictly planned, jadi malam sebelumnya kami berjalan jalan di sekitar penginapan dan iseng ngambilin brosur brosur paket wisata. Setelah dibaca baca dan dirundingkan cukup alot akhirnya kami memtuskan untuk mengambil paket liburan trekking bersama gajah. Buat kalian yang mau liburan di phuket ada baiknya baca brosur2 yang ada disekitar penginapan anda atau di jalan2 besar, karena mungkin anda akan menemukan paket perjalanan ketempat tempat menarik dengan harga yang cukup murah. Biasanya penyedia jasa perjalanan ini memberikan fasilitas antar jemput di hotel dimana para penyewa jasanya menginap (saat itu kami menginap di Patong). Fasilitas antar jemput ini cukup efisien untuk menghemat waktu dan tenaga mengingat jalur public transportaion di phuket belum terintegrasi seluruhnya. Trekking bersama gajah disini bukan hanya putar2 lapangan seperti yang biasa kita lihat di kebun binatang, namun kita benar2 naik turun bukit di punggung gajah, melewati ranting ranting pohon disertai bau bau kotoran gajah :D. Lumayan aneh dan pegal sensasinya duduk diatas gajah yang tinggi sambil duduk bergoyang goyang.
Naik Gajah |
Bareng Baby Gajah |
Tiket Simon Show |
See...... how beautiful he is |
Ini nih gaya mereka kalo ngerayu biar ada yang mau poto |
Let's go to phi phi island....... Awal awal berlayar sih aman ya, karena kapal cukup gede dan ombak tidak banyak bertingkah, tapi menjelang sudah mulai masuk ke phi phinya hmmm d*mn.. ombaknya kenceng banget sampe kapal ferry segede itu pun bergoncang goncang. Mau foto di deck atas aja harus pegangan, kalo engga bisa kelempar juga itu ke laut. Pemandangannya indah banyak pulau pulau kecil yang runcing menggunung di beberapa sisinya. Kapal baru berhenti saat kami memasuki spot untuk snorkling dan para pemandu segera meminta kami untuk bersiap2 memakai peralatan snorkling. byurrrr... hmm biru airnya indah namun saya tidak banyak menemukan ikan2 yang berenang kesana kemari dan saya rasa terumbu karangnya masih lebih ok saat saya snorkling di Bintan dahulu. Karena kita barengan sama rombongan lain, tempat snorklingnya jadi agak sesak dan sedikit tidak leluasa but it's still fun.
Sedang diombang ambingkan ombak |
Spot buat snorkling sambil ngeringin baju |
Bangla Road |
0 komentar:
Post a Comment