Nihon... Finally Here I am (Part 2)


-Nishiki Market-

Sebelum perjalanan ke Nara, kami menyempatkan mampir ke sebuah pasar 'Nishiki Market'. Sebenernya yang terkenal dari pasar ini adalah sushi dan ikan ikan segarnya, namun kita harus mau bersusah susah datang pagi2 sekali kalo mau menikmati ikan2 segar dan sushinya. Daann dikarenakan kami agak2 malas bangun pagi, jadi kita kesananya sekitar jam 8-an eh 10-an dink. Walupun hari sudah terik tapi tenang sajaaa masih banyak yang jualan di pasar ini. Saya merekomendasikan tempat ini sebagai tempat pembelian oleh2 dengan harga yang murah di Kyoto. Pernik pernik kipas, boneka, gantungan kunci, tempelan kulkas, yukata, teh hijau, makanan kering, sampe soju lengkap tertata rapi di pasar ini dengan harga yang lumayan terjangkau. Nishiki Market sendiri dapet dijangkau dengan jalan kaki dari stasiun terdekat yaitu Stasiun Shijo. Stasiun Shijo sendiri dapat ditempuh dengan Karasuma Line dari Stasiun Kyoto.

-Nara-

Nara adalah kota kecil tidak jauh dari Kyoto yang terkenal dengan rusa2 yang berkeliaran bebas dan kuil2 tuanya. Nara dapat ditempuh dengan kereta api menggunakan jalur Kintetsu dari Kyoto.  Mengililingi kota Nara tidaklah membutuhkan banyak waktu, disamping luasnya yang relatif kecil ada sebuah bis yang disediakan untuk berkeliling Nara. Sebenernya dengan berjalan kaki pun kita sudah cukup dapat menikmati suasana Nara. Kami tidak menghabiskan banyak waktu disana karena malam harinya kami harus melakukan perjalanan via darat ke Tokyo. Kalau kalian tidak punya waktu terlalu banyak seperti kami, kalian bisa berjalan kaki beberapa meter dari Nara Station dan akan menjumpai kuil dengan halaman yang luas dan dipenuhi rusa rusa berkeliaran (macam di istana Bogor). Tahulah ya apa yang kita lakukan dengan scenery seperti itu? yakk kami akhirnya mengambil banyak foto levitasi disana, dibawah ini adalah salah satunya hasilnya yang oke (pastinya setelah berpuluh kali jepretan :P).

Di pelataran sebuah kuil di Nara
- Odaiba -

Odaiba adalah pulau buatan yang terletak di teluk tokyo yang pesat dibangun pada pertengahan tahun 90'an. Odaiba dapat ditempuh dengan berbagai akses transportasi mulai dari kapal, kereta sampai jalan kaki. Kami memilih menggunakan kereta melalui jalur Rinkai dan melewati rainbow bridge yang menghubungkan Tokyo dengan pulau buatan ini. Bagi pecinta hiking, diperbolehkan juga menyebrangi jembatan ini dengan waktu tempuh sekitar (30-45 menit) sambil menikmati pemandangan laut di kedua sisinya. Selayaknya artificial island, konsepnya sungguh modern dan futuristik. Di dalam pulau buatan ini kamu dapat menemukan studio Fuji TV yang terkenal, famous big gundam dan museum gundam, Diversity Mall, Telecom Center building dan kamu juga akan menjumpai area ala ala amerika yang ditandai dengan land mark patung liberty yang menyerupai aslinya. Kalau kalian ingin menikmati odaiba secara kesuluruhan sebaiknya sempatkan waktu seharian penuh, karena selain areanya yang luas juga banyak yang bisa dilihat lihat disini sambil poto poto narsis pastinya .
Big Gundam


Ala ala di USA


Bareng anak2 SMP yang lagi study tour

- Kawaguchiko Lake - Fuji

Salah satu yang saya ingat secara mendalam tentang Jepang adalah Fujiyama a.k.a Gunung Fuji yang disucikan oleh masyarakat jepang. Setelah melakukan browsing sana sini, tempat yang paling ok untuk melihat keindahan gunung Fuji tanpa melakukan hiking (bukannya ga suka hiking tapi waktu dan kondisinya tidak memungkinkan) adalah di Danau Kawaguchiko. Kami berangkat dari Tokyo menggunakan bus menuju Kawaguchiko Terminal selama kurang lebih 2 jam perjalanan. Sebenarnya ada 5 danau di area kawaguchiko lake. Kalau kalian ngga mau cape mengelilingi tuh 5 danau, tenang saja ada Trem gratisan yang siap mengantarmu mengelilingi danau danaunya. Sayang sekali waktu saya kesana cuaca lagi ngga bersahabat, hujan turun dan berkabut jadi ngga bisa lihat gunung Fuji-nya :(.



Kawaguchiko Lake
Menjelang sore hari kami kembali ke sekitar Kawaguchiko Station sambil menunggu bus yang akan membawa kami kembali ke Tokyo. Beberapa teman kami memilih menginap di Kawaguchiko karena keesokan harinya mereka akan mengunjungi Fuji-Q High Land semacam amusement park yang mempunyai track roller coaster terpanjang di dunia. Beberapa lagi termasuk saya (yang tak begitu menikmati permainan memacu adrenalin) memilih kembali ke Tokyo. Sore dan hujan adalah perpaduan yang pas untuk membuat perut mulai kelaparan, kami berkeliling di sekitar stasiun mencari makan dan ternyata tak semudah di negara kita tercinta kalo mau jajan tinggal panggil abang2 bakso/nasgor yang lewat. Sungguh susah sekali mencari tempat makan yang buka disekitar daerah sini, sampai pada akhirnya saya menemukan 1 tempat makan yang indah dan penuh bunga ini malah disebrang station pas. Usut punya usut ternyata rumah makan disini hanya buka jam 4 sore sampai jam 7 malam (pantes aja banyak yang udah kukut).

Rumah makan penuh bunga


- Fujiko F. Fujio Museum (Doraemon Museum)-

Karakter robot kucing biru ini telah menjadi tontonan saya sejak masih duduk ditaman kanak-kanak sampai sekarang dan siapa sih yang ga kenal dengan doraemon?. Sebenarnya niat awal kami tidak berencana mengunjungi museum ini karena planning utamanya adalah mengunjungi Disney Land. Tapi dikarenakan cuaca yang lagi tidak bersahabat dengan awan mendung dan hujan rintik2nya, kami memutuskan untuk mengganti tujuan mengunjungi museum yang terletak di Kawasaki Perfecture ini. Ada baiknya untuk membeli tiket minimal 1 hari sebelum hari H jika kita mau mengunjungi museum ini. Tiket doraemon dapat di beli di beberapa convenience store macam Seven Eleven. For Your Information mesin tiketnya pake tulisan kanji, jadi minta tolonglah pada mas/mbak penjaganya untuk membelinya. Selain museum doraemon, mesin tiket ini menyediakan tiket untuk beberapa museum karakter juga seperti chibi marukochan, gibli dll. Harga tiket masuknya adalah 1000 yen pada waktu itu. Untuk masuk ke museum doraemon sendiri dibagi menjadi beberapa shift schedule setiap harinya yaitu jam 10, 12, 14 dan 16 PM, jadwal ini dipilih saat membeli tiket. Akses ke tempat ini cukup mudah bila menggunakan kereta, pakailah jalur Odakyu Odawara dan turun di Stasiun Noborito, dari situ tinggal jalan kaki sekitar sepuluh menitan dan sampai deh di Museum Doraemon. Di dalam museumnya lengkap diceritakan karaker doraemon dan nobita dari awal pembuatan sampai perkembangannya, bahkan ada ruang kerja prof. Fujiko lengkap dengan buku2nya yang tebal2 dan kereta mainan untuk membantu mengembangkan imajinasinya tapi sayangnya kita tidak diperbolehkan mengambil gambar di dalam museumnya. Di bagian belakang terdapat diorama taman bermain nobita dan kawan kawannya termasuk pintu kemana saja juga tak ketinggalan. Kalau kamu mulai lapar tenang saja ada cafe yang menyediakan kue dorayaki, roti pintar dan makanan2 ala doraemon :p, pokoknya puas deh bagi penggemar doraemon kalo berkunjung kesini.

Dorami Kecil
Fujiko F Fujio Museum
  
Pintu Kemana saja
Tempat maennya Nobita

- Penginapan, Makanan dan Kesan -

Hampir lupa nih, selama di Tokyo dan Kyoto kami menginap di Khaosan Hostel. Dan saya baru mengetahui kalau Khaosan ini punya banyak cabang di beberapa area di Jepang setelah menginap di Khaosan Tokyo. Menurut pengalaman saya 2 kali menginap di Khaosan-Kyoto dan Khaosan-Asakusa, saya sangat merekomendasikan tempat ini. Tempatnya bersih, harga sewanya murah dan memiliki fasilitas yang lengkap.  Dapur, ruang makan dan ruang berinteraksi alias nonton tipi semua tersedia disini, akses ke stasiun pun sangat mudah.
Makanan di jepang rata2 di harga 500 yen keatas untuk sekali makan. Harap berhati hati bagi teman2 yang muslim, karena most of the meals tidak halal. Tapi masih ada juga kok yang halal seperti Ramen yang terletak di dekat stasiun Shinjuku yang antriannya banyak banget dan porsinya gede banget. Saya menyempatkan mampir ke Yoshinoya untuk mencoba unagi dan yaayy akhirnya saya bisa makan makanan favorit saya di tempat asalnya :D.
Satu hal yang tidak saya lupakan dari Jepang adalah orang orangnya yang care dan budaya menjaga kebersihannya yang berasal dari hati, bukan produk ketakutan akan denda. Saya pernah bertanya arah jalan ke suatu tempat dengan seorang Jepang, dengan bahasa inggris yang ala kadarnya beliau dengan sabar menjelaskan kepada kami dan walaupun setelah dijelaskan kami tetap tidak mengerti juga :p. Pada akhirnya orang tersebut malah meluangkan waktunya mengantarkan kami ke tempat tujuan tersebut Salutte. Saya merasa sangat nyaman dengan orang-orangnya walaupun kadang terkendala dengan bahasa (you know very well that most of them didn't speak english) dan bahasa jepang saya sendiri ada di level paling jongkok, namun saya merasakan kehangatan dan keramahan mereka :).

Unagi kesukaan chibi maruko chan











CONVERSATION

0 komentar:

Back
to top